Saturday, May 2, 2015
SEJARAH SINGKAT SULTAN MAHMUD BADARUDIN 1
SULTAN
MAHMUD BADARUDIN (JOYO WIKRAMO)
Berdasarkan bukti sejarah yang tidak dapat di
pungkiri oleh siapapun terutama bangsa indonesia, terkhusus rakyat palembang,
setiap setiap bangsa yang besar selalu mengenang jasa-jasa pahlawannya.
Kesultanan palembang darusalam didirikan oleh paduka
susuhunan abdulrahman khalifatul mukminin sayidul imam kiemsa endi bin pangeran
ratu mangkurat siding pasarian, wilayah palembang darusalam adalah provinsi
sumatra selatan, bangka belitung sebagai provinsi jambi (batanghari), lampung
dan bengkulu.
Paduka susuhunan abdulrahman khalifatul mukminin
sayidul imam kiemsa endi bin pangeran ratu mangkurat siding pasarian,
memerintah di kesultanan palembang darusalam dari tahun 1659 sampai 1706 M. Makamnya
ada dicandi welang palembang, kemudian di teruskan oleh:
Sultan mahmud mansyur joyo ing lago bin susuhunan
abdulrahman, memerintah di kesultanan palembang darusalam dari tahun 1706
sampai tahun 1714, makamnya adaa di Kebun Gede 32 Ilir Palembang dan diteruskan
lagi oleh:
Sultan anom alimudin bin sultan muhamad mansyur joyo
ing lago, tidak memrintah di kesultanan palembang darusalam, hanya diberi gelar
sultan makamnya di kebun gede 32 Ilir.
Kemudian kesultanan palembang darusalam di pimpin
oleh sultan mahmud badarudin (jayo wikramo) bin sultan muhamad mansyur joyo ing
lago, sebelum sultan meninggal telah membuat tempat pemakaman yang diberi nama
kawa tekureb, kawa tekureb ini diberi didirikan tahun 1738. Pembuatannya menggunakan
putih telur dan kapur saja.
Sultan mahmud badarudin 1 mempunyai istri:
1. Ratu
Sepuh
2. Ratu
Gading
3. Mas
Ayu Ratu
4. Nyai
Mas Naimah
Dan Imam Syaid Idrus Al Idru, adalah sebagai imam,
guru dan penasihat.
Menurut riwayat dan cerita orang palembang, istri
Sultan Mahmud Badarudin 1, Jayo Wikramo ada 11 orang dan anak da 33 orang, 2
antara33 orang tersebut, akan menggantikan kedudukan sultan yang bernama raden
jailani diberi gelar pangeran ratu kamuk dan susukunan ahmad adi kusuma.
Sebelum sempat memerintah di kesultanan palembang
darusalam, raden jailani (Pangeran Ratu Kumuk) meninggal tahun 1755 M, dimakam
kan dilokasi kawah tekureb bangunan bangsal barsama istri ratu muda dan imam
bernama imam syaid yusuf Al Angkawi.
Dalam masa pemerintahan di kota palembang sultan
mahmud badarudin 1 cukup bijak sana terhadap rakyatnya. Begitu juga masalah
jalur perdagangan di sepanjang jalur sungai musi sangat ramai sekali, sehingga
rakyatny acukup makmur.
Sultan mahmud badarrudin 1 sangat gigih
memperjuangkan dan menyebarkan agam islam di palembang, tanpa pamri dan tanpa
ada gangguan dari pihak luar maupun pihak dalam, dengan penjajahan belanda
secar politik, kalau leluhur kita tidak gigih mempertahankan agam islam
dipalembang, bisa-bisa di palembang jadi pusat agama budha.
Di palembang dulu berdiri sebuah kerajaan yang cukup
besar kekuasaannya, yaitu kerajaan sriwijaya. Pusat agamabudha yang terbesar
diseluru dunia. Rakyatnya sendiri memeluk agama budha.
Sultan mahmud badarudin 1 jayo wikramomenjadi
penguasa dan memimpin kesultanan palembang darusalam dari tahun 1724 sampai
tahun 1758 M. Beliau meninggal dunia karena sakit, di makamkan di kawa tekureb
3 Ilir Palembang, bersama istri empat orang dan imam.
Pimpinan selanjutnya, di kesultanan palembang
darusalam diteruskan oleh sesuhunan oleh sesuhunan achmad najamudin adi kusumo
bin sultan mahmud badarudin 1 jaya wikramo, berakhir pimpinan pemerintahan
dikesultana palembang darusalam dari tahun 1758 sampai 1776M. Beliau meninggal
dunia dan dimakam kan di lokasi kawa tekureb 3 Ilir dibangun tengah bersama
istri Mas Ayu Dalem dan Imam bernama Syaid Abdulrahman Maulana Togaah.
Setelah sesuhunan achmad Najamudin meninggal,
kesultanan palembang darusalam dipimpin oleh Sultan mahmud badarudin bin
sesuhunan achmad najamudin adi kusumo, yang mendirikan keraton kuto anyar
(Benteng Kuto Besak) yang sekarang masih pakai, rumah sakit benteng, akhir dari
kekuasaan sultan mahmud badarudin dari tahun 1776 sampai tahun 1803 M. Beliau meninggal
dunia dimakam kan di lokasi kawa tekureb 3 ilir palembang dibangunan depan,
besama istri ratu agung dan imam bernama Datuk Murni Alhaddadi.
Pada tanggal 4 april 1803 sultan mahmud badarudin 2
(Raden Hasan) bin sultan mahmud badarudin diangkat dan dinobatkan menjadi
penguasa di palembang menggantikan orang tuanya sebagai kesultanan palembang
darusalam.
Semenjak kesultanan palembang darusalam dipegang dan
dikusai oleh SMB II dengan penjajahan belanda selalu tegang dan keras dan tidak
kompromi sedikit pun, selalu saja bermusuhan.
Pihak penjajahan belanda terus berusaha untuk
mengasingkan sultan mahmud badarudin II dari kedudukannya sebagai sultan, namun
selalu ditentang oleh pengikut dan laskar sultan, penjajahan belanda tidak
kehilangan akal untuk menjatuhkan sultan, selalu membuat fitnah, adu domba,
hasut menghasut, iri dengki dan lain sebagainy. Sengaja untuk melemahkan
kedudukan sultan.
Oleh karena itu kelicikan penjajahan belanda pada
tanggal 13 juli 1821 M. Sultan mahmud badarudin II seolah-olah mau diajak
berunding oleh penjajahan belanda, dinaikan keatas kapal beserta keluarganya
dan kerabatnya menuju jakarta dan terus ke Ternate maluku Utara.
Yang didapat
oleh SMB II bukan perundingan, malah sultan diasingkan dan dibuang penjajah
belanda ke Ternate Maluku Utara, juga saudara SMB II barnama susuhunan Husin
Oliaudin diasingkan dan dibuang oleh penjajahan belanda di kerukut jakarta,
meninggal tanggal 4 juli 1826 dan pada tanggal 16 juli 1986, makam susuhunan
Husin Oliaudin dipindahkan ke palembang dilokasi kawa Tengkureb 3 Ilir.
Semenjak SMB II disaingkan dan dibuang penjajahan
belanda ke ternate maluku utara, kesultanan palembang darusalam dibubarkan oleh
penjajahan belanda.
Sumber : Pengurus Makam M. Oni Naning
Friday, May 1, 2015
DINASTI MUGHAL (INDIA)
DINASTI MUGHAL DI INDIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban Islam di Asia Selatan dan imperalisme yang mencakup Dinasti
Mughal di India merupakan wilayah dengan kesatuan geografis. Tetapi di dalam
sejarah peradaban ini penuh dengan pertentangan. Hal ini disebabkan kenyataan
bahwa masyarakat di wilayah Mughal ini terdiri dari berbagai golongan dan ras
yang melahirkan keturunan, bahasa, kebudayaan, dan kepercayaan yang
berbeda-beda pula. Kondisi yang demikian ini mengakibatkan wilayah Mughal ini
mudah untuk di tundukkan oleh kekuatan lain.
Sejarah peradaban Islam di wilayah Mughal ini sejak abad ke-16 M yang
wilayahnya meliputi Mughal di India, Pakistan, Bangladesh, serta gambaran Islam
di Srilanka dan kepulauan Maladewa. Disamping itu juga, akan dipaparkan politik
dan pemerintahan, paradaban dan kebudayaan, masuknya imperalisme barat, serta
sikap Islam terhadap kedatangannya.
B. Pokok Pembahasan
1. Sejarah berdirinya
Dinasti Mughal di India
2. Politik dan sistem
pemerintahan Islam pada masa Dinasti Mughal di India
3. Peradaban dan
Kebudayaan pada masa Dinasti Mughal di India
4. Runtuhnya Dinasti
Mughal di India
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berdirinya Kerajaan
Mughal di India
Kerajaan Mughal berdiri pada tahun 953 H/ 1526 M, dan berakhir pada tahun
1274 H/ 1857 M. Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur (1526-1530 M),
yang merupakan keturunan dari Timur Lenk (dari pihak ayah) dan Jenghis Khan
(dari pihak ibu)[1].
Kekuasaannya di India dimulai dengan menundukkan penguasa setempat, yaitu
Ibrahim Lodi dengan bantuan Alam Khan (paman Lodi) dan Gubernur Lahore.
Kemudian ia berhasil menguasai Punjab dan meneruskannya ke Delhi. Sejak saat
itu Babur berhasil menguasai India dan mendirikan Dinasti Mughal yang
beribukota di Delhi.
Kerajaan Mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan Safawi.
Diantara tiga kerajaan besar tersebut, kerajaan inilah yang termuda. Awal
kekuasaan Islam di wilayah India ini terjadi pada maasa Khalifah Al Walid[2].
2. Politik dan Sistem
Pemerintahan Islam Pada Masa Dinasti Mughal di India
Sultan-sultan yang menjadi penguasa kerajaan Mughal di India:
1. Zahiruddin
Babur
(1526-1530 M)
2. Nashiruddin
Humayun (1530-1540 M)
3. Akbar
Khan
(1556-1605 M)
4. Juhangir
(1605-1628 M)
5. Shah
Jahan
(1627-1658 M)
6. Aurangzeb
(1658-1707 M)
7. Bahadur
Syah
(1707-1712 M)
8. Jhandar
Shah
(1712-1713 M)
9. Azi-Us-Shah
(1713 M)
10. Farukh
Syiyar
(1713-1719 M)
11. Muhammad
Shah
(1719-1748 M)
12. Ahmed
Shah
(1748-1754 M)
13. Alamgir
II
(1754-1759 M)
14. Sah Alam
(1759-1806 M)
15. Akbar
II
(1806-1837 M)
16. Bahadur
Syah
(1837-1858 M)
Setelah kerajaan Mughal berdiri, raja-raja Hindu di seluruh India menyusun
angkatan perang yang besar untuk menyerang Babur, namun pasukan Hindu ini dapat
dikalahkan oleh Babur. Pada tahun 1530 M Babur meninggal dunia dalam usia 48
tahun, setelah memerintah selama 30 tahun. Dengan meninggalkan
kejayaan-kejayaan yang cemerlang.
Setelah Babur meninggal, pemerintahannya digantikan oleh putranya yang
bernama Humayun. Beliau memerintah selama 9 tahun (1539-1539 M). Dalam masa
pemerintahannya, terdapat banyak tantangan dan negaranya tidak pernah aman.
Tantangan yang dihadapi diantaranya pemberontakan Bahadur Syah, penguasa
Gujarat yang memisahkan diri dari Delhi. Bahadur Syah melarikan diri dan
Gujarat dapat dikuasai.
Pada tahun 1540 terjadi pertempuran dengan Sher Khan di Qanuj. Dalam
pertempuran ini Humayun mengalami kekalahan. Ia terpaksa melarikan diri ke
Qandahar dan selanjutnya ke Persia. Di Persia ini ia menyusun kembali
tentaranya, kemudian dari sini ia menyerang musuh-musuhnya dengan bantuan
raja Persia, Tahmasp[3].
Humayun dapat mengalahkan Sher Khan Shah setelah 15 tahun berkelana
meninggalkan Delhi. Ia kembali ke India dan menduduki tahta kerajaan Mughal
pada tahun 1555. Setahun setelah itu (1556), ia meninggal dunia karena terjatuh
dari tangga perpustakaannya[4].
Humayun digantikan oleh anaknya, Akbar Khan yang masih berusia 15 tahun.
Karena usianya masih muda, maka urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam Khan.
Pada masa Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai masa keemasannya.
Sistem pemerintahan Akbar ialah Militeristik. Pemerintah pusat dipegang
oleh raja. Pemerintah daerah dipegang oleh Sipah Salar atau Kepala Komandan.
Sedangkan Sub Distrik dikepalai oleh Faudjar atau Komandan. Disamping itu Akbar
menerapkan politik “Sulh-E-Kul” atau toleransi universal yang memandang semua
rakyat sama derajatnya[5].
Dalam bidang agama Akbar menciptakan Din-i-Ilahi, yaitu menjadikan semua
agama yang ada di India menjadi satu. Tujuannya ialah kepentingan stabilitas
politik.
Penguasa Mughal selanjutnya adalah Jahangir, putera dari Akbar. Masa
pemerintahannya kurang lebih 23 tahun (1605-1628 M). Beliau adalah penganut
Ahlussunnah Wal Jamaah, sehangga Din-i-Illahi yang dibentuk ayahnya menjadi
hilang pengaruhnya. Jahangir meninggal pada tahun 1627, kemudian Kurram naik
tahta dan bergelar Abu Muzaffar Shahabuddin Muhammad Shah Jahan Padshah Ghazi.
Shah Jahan memerintah selama 30 tahun (1627-1658 M). Dalam masa
pemerintahannya diwarnai dengan timbulnya pemberontakan dan perselisihan
dikalangan keluarganya sendiri. Pada awal pemerintahannya terjadi dua
pemberontakan, yaitu pemberontakan raja Jhujar Singh Bundela dan Afghan Pir
Lodi yang bergelar Khan Jahan. Namun keduanya dapat dipadamkan berkat
keberanian Aurangzeb, putra ketiganya.
Prestasi Aurangzeb membuat iri saudaranya yang lain, terutama Dara, kakak
tertuanya. Aurangzeb menjadi penguasa Mughal setelah berhasil memenangkan
perang saudara. Masa pemerintahannya berlangsung mulai tahun 1658-1707 M. Dia
bergelar Alamgir Padshah Ghazi. Dia adalah penguasa yang berani dan bijak. Di
akhir pemerintahannya dia berhasil menguasai Deccan, Bangladesh dan Aud.
Sistem yang dijalankan Aurangzeb banyak berbeda dari pendahulunya. Diantara
kebijakannya adalah melarang minuman keras, perjudian, prostitusi, dan
penggunaan narkotika. Kemudian dia juga mengeluarkan dekrit yang isinya tidak
boleh memaksa wanita untuk Satidaho (pembakaran diri seorang janda yang
ditinggal mati suaminya, tanpa kemauan yang bersangkutan).
Tindakan Aurangzeb di atas menyulut kemarahan orang-orang Hindu. Hal inilah
yang akhirnya menimbulkan pemberontakan dimasanya. Pemberontakan terbesar
adalah dari kerajaan Maratha yang dipimpin rajanya sendiri, Shivaji Punsala,
namun usaha mereka tetap gagal untuk mengalahkan Aurangzeb.
Meskipun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan, tetapi
tidak sepenuhnya tuntas. Ibarat api dalam sekam, semangat perlawanan dari
orang-orang Hindu tetap membara. Hal ini terbukti ketika Aurangzeb meninggal
(118 H/1707 M).
Penguasa-penguasa Mughal setelah Aurangzeb tidak berdaya dan tidak mampu
mengembalikan supremasi Mughal. Penguasa-penguasa Mughal setelah Aurangzeb
antara Lain: Bahadur Syah, Jhandar Shah, Azim-us-Shah, Farukh Syiyar, Muhammad
Shah, Ahmed Shah, Alamghir, dan Shah Alam.
3. Peradaban dan
Kebudayaan Pada Masa Dinasti Mughal di India
a. Bidang Politik dan
Militer
Sistem yang menonjol pada masa Dinasti Mughal di India adalah politik
Sulh-e-Kul atau toleransi Universal. Sistem ini sangat tepat karena mayoritas
dari masyarakat India beragama Hindu. Sedangkan kerajaan Mughal sendiri
beragama Islam. Lembaga dari sistem ini adalah Din-i-Ilahi dan Mansabdhari.
Di bidang militer, Mughal dikenal sebagai pasukan yang kuat. Terdiri atas
pasukan gajah, berkuda dan meriam. Wilayahnya dibagi menjadi distrik yang
dikepalai oleh Sipah Salar dan Subdastrik dikepalai oleh Faudjar.
b. Bidang Ekonomi
Kontribusi Mughal di bidang ekonomi adalah memajukan pertanian. Setiap
komunitas petani dipimpin oleh Makaddam. Pemerintah juga memajukan
industri Tenun. Hasil industri ini banyak di ekspor ke luar negeri.
c. Bidang Seni dan
Arsitektur
Hasil karya seni dan arsitektur Mughal sangat terkenal dan bisa dinikmati
sampai sekarang. Ciri yang menonjol dari arsitektur Mughal adalah pemakaian
ukiran dan marmer yang timbul dengan kombinasi warna-warni.
Dalam bidang Sastra juga menonjol. Banyak karya sastra yang di ubah dari
bahasa Persia ke bahasa India. Sastrawan Mughal yang terkenal adalah Malik
Muhmmad Jayashi, dengan karya Madmavat.
d. Bidang Ilmu
Pengetahuan
Sejak berdiri, banyak ilmuwan yang datang ke India untuk menuntut ilmu
pengetahuan, bahkan istana Mughal pun menjadi pusat kegiatan kebudayaan[6]. Di bidang ilmu agama
berhasil di kodifikasikan hukum Islam yang dikenal dengan sebutan
Fatawa-i-Alamgiri[7].
4. Kemunduran dan
Runtuhnya Dinasti Mughal di India
Setelah satu setengah abad Dinasti Mughal di India berada pada puncak
kejayaannya, para prajurit Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesaran
yang telah dibina oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 M kerajaan ini
mengalami masa-masa kemunduran. Kekusaan politiknya mulai merosot, suksesi
kepemimpinannya ditingkat pusat menjadi ajang perebutan. Gerakan separatis Hindu
di India Tengah dan Islam dibagian timur semakin mengancam. Sementara itu, para
pedagang Inggris untuk pertama kalinya di izinkan oleh Jahangir menanamkan
modal di India, didukung oleh kekuatan bersenjata semakin kuat menguasai
wilayah pantai.
Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran kekuasaan Dinasti Mughal di
India, yaitu:
1. Terjadinya stagnasi
dalam pembinaan kekuasaan militer sehingga operasi militer Inggris
diwilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan Maritim
Mughal. Begitu juga kekuatan pasukan darat. Bahkan, mereka kurang terampil
dalam mengoperasikan persenjataan buatan Mughal sendiri.
2. Kemerosotan moral dan
gaya hidup mewah dikalangan Elit-politika, yang mengakibatkan pemborosan
dalam penggunaan uang Negara.
3. Pendekatan Aurangzeb
yang terlampau kasar dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan
asketisnya sehingga konflik antar Agama sangat sukar di atasi oleh
sultan-sultan sesudahnya.
4. Semua pewaris tahta
kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang
kepemimpinan.
BAB III
KESIMPULAN
Kerajaan Mughal di India yang didirikan pada tahun 932 H/1526 M, dan berakhir
pada tahun 1274 H/ 1857 M. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur.
Pada masa pemerintahan sultan-sultannya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Berdirinya Dinasti Mughal di India terdapat banyak sekali pemborontakan,
terutama pemberontakan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan Hindu. Namun,
Dinasti Mughal tetap dapat mempertahankan kejayaannya.
Politik dan sistem pemerintahan dari sultan-sultan Dinasti Mughal berbeda-beda.
Meskipun berbeda-beda, Dinasti Mughal tetap pada puncak kejayaannya.
Peradaban dan kebudayaan Dinasti Mughal di antaranya:
· Bidang Politik dan Militer
· Bidang Ekonomi
· Bidang Seni dan Arsitektur
· Bidang Ilmu Pengetahuan
Setelah sekian lama Dinasti Mughal dalam masa kejayaan, masa-masa kemunduranpun
mulai terlihat. Salah satu penyebab kemundurannya adalah kemerosotan moral dan
gaya hidup mewah dikalangan Elit-Politika, yang mengakibatkan pemborosan dalam
penggunaan uang Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, Siti. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta: Lesfi, 2004.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban
Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persad
MAKALAH TENTANG P3K (PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita
tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya.
Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar
kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang pecinta
alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak
dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan.
Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau.
Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada
korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud
P3K?
2. Bagaimana cara
melaksanakan P3K?
3. Kesalahan apa yang
sering muncul saat memberikan P3K?
1.3. Tujuan
1. Agar pembaca tahu
bagaimana memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian
dengan cepat dan tepat.
2. Mencegah terjadinya
kesalahan saat member pertolongan jika terjadi kecelakaan dan mencegah
penurunan kondisi badan atau cacat.
3. Meminimalisir kesalahan
yang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan
perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan
yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan
tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi
hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas
medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan
harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada
di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi
cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi
bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan
bahkan menimbulkan kematian.
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus
tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan
lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.
2.2. Pelaksanaan P3K
Sebelum melaksanakan Tindakan P3K maka perlu dilakukan tahapan awal sebelum
P3K yaitu:
1. Penolong mengamankan
diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban ( evakuasi
atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian
jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim
Medis
6. Tindakan P3K
2.2.1. Teknik Dalam P3K
A. Prioritas dalam P3K
Urutan tindakan
secara umum:
1. Cari keterangan penyebab
kecelakaan
2. Amankan korban dari
tempat berbahaya
3. Perhatikan keadaan umum
korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. Segera lakukan
pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. Apabila korban sadar,
langsung beritahu dan kenalkan.
Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita
melakukan tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih
dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam
keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya
tidak bisa terselamatkan.
2.2.2. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan
yang telah ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat
serta infeksi.
· Kegunaan pembalutan adalah:
1. Menutup luka agar tidak
terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. Melakukan tekanan
3. Mengurangi atau mencegah
pembengkakan
4. Membatasi pergerakan
5. Mengikatkan bidai.
· Macam-macam pembalutan:
1. Pembalutan segitiga atau
mitela
Pembalut segitiga dibuat
dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat.
Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu
kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh
2 buah pembalut segitiga.
2. Pembalut Plester
Digunakan untuk
merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut
meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat
untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut Pita Gulung.
4. Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai
terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
2.2.3. Indikasi
Pembalutan:
Menghentikan pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa
nyeri.
2.2.4. Bentuk dan
Anggota Tubuh yang Dibalut:
1. Bundar, pada kepala.
2. Bulat panjang tapi
lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3. Bulat panjang hamper
sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4. Tidak karuan bentuknya,
pada persendian
2.2.5. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi)
tulang yang patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang
yang patah. Syarat pemasangan bidai:
1. Bidai harus melebihi dua
persendian yang patah
2. Bidai harus terbuat dari
bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3. Bidai dibungkus agar
empuk.
4. Ikatan tidak boleh
terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
2.2.6. Alat-alat bidai:
1. Papan, bamboo, dahan
2. Anggota badan sendiri
3. Karton, majalah, kain
4. Bantal, guling, selimut
2.2.7. Pernafasan Buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1. Tersedak,
2. Tenggelam
3. Sengatan Listrik,
4. Penderita tak sadar,
5. Menghirup gas dan atau
kurang oksigen,
6. serangan jantung usia
muda, henti jantung primer tejadi.
Ø 2.4.1. Fase RJP:
A = Airway control
(pengeuasaan jalan napas),
B = Breathing support
(ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C = Circulation
(pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk teknik RJP dapat dilihat
pada lampiran gambar.
2.2.8. Evakuasi dan
Transportasi
Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke
tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di
daerah – daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong
harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
2.2.9. Cara
pengangkutan korban:
1. Pengangkutan tanpa
menggunakan alat atau manual
Pada umumnya digunakan
untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan
pengangkatan korban maksimal 4 orang.
2. Pengangkutan dengan alat
(tandu)
Rangkaian pemindahan
korban:
1. Persiapan,
2. Pengangkatan korban ke
atas tandu,
3. Pemberian selimut pada
korban
4. Tata letak korban pada
tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
· Prinsip pengangkatan korban dengan tandu:
1. pengangkatan korban
Harus secara efektif dan
efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan
beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2. Sikap mengangkat.
Usahakan dalam posisi
rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.
3. Posisi siap angkat dan
jalan.
Biasanya posisi kaki
korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
Ø Menaik, bila tungkai tidak cedera,
Ø Menurun, bila tungkai luka atau
hipotermia,
Ø Mengangkut ke samping,
Ø Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan
tertentu
Ø Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
2.3. Kesalahan Yang Sering Terjadi
dalam Tindakan P3K
Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K - Pengertian P3K adalah
bantuan yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke rujukan,
sedangkan Pertolongan Pertama (PP) adalah pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar,
yaitu suatu tindakan perawatan yang didasarkan pada kaidah ilmu kedokteran yang
dapat dimiliki oleh orang awam khusus yang dilatih memberikan pertolongan
pertama. Kesalahan Yang Sering Terjadi dalam Tindakan P3K Menurut Christopher
P. Holstege, M.D. yang sering kita lakukan adalah :
1. Menoreh bekas luka
gigitan hewan berbisa.
Menoreh luka bisa
memutuskan tendon, urat syaraf dan meningkatkan resiko terkena infeksi.
Sebaiknya cukup buat ikatan pada luka dengan disertai bidai atau ranting lalu
segera bawa ke rumah sakit.
2. Mengoles mentega pada
luka bakar.
Tindakan tersebut dapat
menyulitkan tindakan lebih lanjut oleh dokter dan menngkatkan resiko terkena
infeksi pada luka bakar.
Cukup dinginkan luka
dengan air dingin, jaga kebersihan luka, dan menutupnya dengan kain bersih.
Jangan memecahkan atau mengorek bagian luka yang melepuh. Luka bakar dengan
kondisi melepuh yang parah harus segera dibawa ke rumah sakit.
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan
dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
Tindakan tersebut bisa
menyebabkan rusaknya jaringan di daerah luka dan sekitar luka. Tindakan yang
benar untuk mengentikan pendarahan adalah menutup luka langsung dengan kain
kasa atau kain yang bersih kemudian dibalut dengan rapi dan cukup kencang. Bawa
segera ke rumah sakit apabila pendarahan tidak berhenti, luka tetap menganga,
terinfeksi atau luka disebabkan oleh gigitan hewan berbisa.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah
tulang.
Tindakan tersebut
berpotensi menyebabkan kondisi bengkak bahkan membuat proses penyembuhan
menjadi makin lama. Tindakan yang benar adalah dengan meletakan es pada bagian
tubuh yang keseleo, otot tegang, atau patah tulang selama 10 menit dan biarkan
tanpa es selama 10 menit dan seterusnya setiap 10 menit. Lakukan hal tersebut
selama 1-2 hari.
5. Memindahak korban
tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
Tindakan tersebut malah
berpotensi menebabka luka lebih arah. Pada kasus kecelakaan sepeda motor,
membuka helm korban malah berpotensi menyebabkan lumpuh atau bahan kematian.
Apabla kondisi mobil/ motor yang mengalami kecelakaan tersebut tidak terbakar
atau kondisi berbahaya lainnya, biarkan korban hingga datangnya tim medis.
6. Mengucek mata ketika
ada benda masuk ke mata.
Tindakan tersebut bisa
menyebabkan luka pada mata. Tindakan yang benar adalah dengan mencuci mata
melalui air yang mengalir.
7. Menggunakan air panas untuk
menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada
kondisi dimana jari jari sudahmulai membeku, terkadang langsung direndam pada
air panas.
Tindakan tersebut bisa
menyebabkan hal yang membahayakan tubuh. Tidakan yang benar adalah cukup dengan
mengunakan air yang cukup hangat atau menggunakan uap yang kering.
8. Mengosok tubuh dengan
alkohol untuk mengurangi demam.
Alkohol bisa menyerap
kedalam tubuh dan menyebabkan keracunan terutama pada anak anak. Tindakan yang
benar adalah gunakan acetaminophen atau ibuprofen atau segera bawa ke dokter
atau rumah sakit untuk demam yang sangat tinggi .
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban
kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau
paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan.
Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan :
1. Penolong mengamankan
diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan Korban (
evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan
3. nyaman.
4. Tandai tempat Kejadian
jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru.
5. Usahakan Menghubungi Tim
Medis
6. Tindakan P3K
3.2. Saran
Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu:
1. Menoreh bekas luka
gigitan hewan berbisa.
2. Mengoles mentega pada
luka bakar.
3. Menghentikan pendarahan
dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan dilonggarkan (torniquet)
diatas luka yang mengalami pendarahan.
4. Memberikan terapi panas
pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
5. Memindahak korban
tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6. Mengucek mata ketika ada
benda masuk ke mata.
7. Menggunakan air panas
untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku.
Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai membeku, terkadang langsung
direndam pada air panas.
8. Mengosok tubuh dengan
alkohol untuk mengurangi demam.
Subscribe to:
Posts (Atom)
A History Of Historical Writing (Sebuah Sejarah Penulisan)
Sejarah Berikut adalah poin utama yang telah kita berusaha untuk membangun sejauh dalam bab ini: Sejarah baru lebih dari konsepsi baru ...
-
Rahman Abidin Pisang Penyet Chripy A. Latar Belakang Pisang penyet merupakan makan yang terbuat dari pisang, denga...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya sa...
-
SULTAN MAHMUD BADARUDIN (JOYO WIKRAMO) Berdasarkan bukti sejarah yang tidak dapat di pungkiri oleh siapapun terutama bangsa indonesia,...